Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial
Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, menjadi tuan rumah kegiatan Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial melalui Pembinaan Perpustakaan Desa, yang terselenggara berkat kerja sama dengan TP PKK Kabupaten Banyumas. Acara ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan literasi dan memperkuat peran perpustakaan desa sebagai pusat inklusi sosial.
Acara tersebut dibuka oleh Kepala Desa Kedungpring, Bapak Sugiyono, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini dalam membangun budaya literasi di tingkat desa. Selanjutnya, Bapak Agus Anggraito, AP, M.Si., Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas, memberikan sambutan, menekankan pentingnya perpustakaan desa sebagai sarana pemberdayaan masyarakat melalui literasi. Sambutan juga diberikan oleh perwakilan dari TP PKK Pokja 2, yang mendukung penuh pengembangan literasi di kalangan masyarakat, terutama kaum perempuan.
Acara ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Kedungpring beserta perangkat desa, dan bertempat di Aula Gedung Balai Desa Kedungpring. Materi pembinaan disampaikan oleh Bapak Fuad Zein Arifin, S.Pd., seorang Pustakawan Ahli Madya dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Banyumas. Dalam sesinya, beliau membahas strategi pengembangan perpustakaan desa, yang mencakup peningkatan layanan perpustakaan, pelibatan masyarakat secara aktif, dan upaya advokasi untuk memastikan keberlanjutan program literasi di desa.
Desa Kedungpring juga menjadi salah satu desa yang mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Nasional berupa 1.000 buku dan rak perpustakaan, yang akan digunakan untuk memperkaya koleksi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber-sumber bacaan. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan perpustakaan desa mampu berperan lebih besar dalam memperluas akses literasi bagi masyarakat, serta menjadi ruang yang inklusif bagi seluruh kalangan, tanpa memandang latar belakang sosial.
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih literat dan berdaya melalui perpustakaan desa yang inklusif, partisipatif, dan memberdayakan.