Prof. Dr. Margono Sukarjo
Prof. Dr. Margono Sukarjo
Prof. Dr. Margono Soekarjo (Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah, 29 Maret 1897 — Jakarta, 1970) adalah dokter pribumi pertama yang diakui oleh pemerintahan Hindia Belanda. Setelah lulus STOVIA, Margono melanjutkan sekolah di Belanda dan menjadi ahli bedah lulusan Universitas Amsterdam pada tahun 1927. Margono Soekarjo (pendidikan Belanda) dan Ery Soedewo (pendidikan Swedia, Lund) adalah perintis pembedahan jantung di Indonesia, yang memulai pembedahan toraks dan jantung RSU Jakarta, RSU Surabaya, dan RSAD Jakarta. Pada tahun 1948 telah dikerjakan operasi mitral stenosis secara tertutup oleh Prof. dr. Margono Soekarjo dan antara tahun 1950 s/d 1951 Prof. dr. Margono Soekarjo telah melaporkan operasi mitral stenosis ini pada pertemuan ilmiah di Paris, Prancis. Penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepadanya adalah Satya Lencana Kebudayaan. Dari Ikatan Bedah Indonesia, ia menerima Pisau Bedah Emas. Jabatan terakhir Margono adalah Dekan FK UI. Ia wafat pada1970 dan dimakamkan di Keboetoeh, Sokaraja. Namanya diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit Purwokerto, yaitu Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) adalah sebuah rumah sakit type B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di kota Purwokerto. Rumah sakit ini merupakan fusi dari RSU Purwokerto. Rumah sakit ini sekarang telah menjadi rumah sakit terbesar dan terlengkap di kawasan Jawa Tengah barat selatan, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 507 TT dengan fasilitas layanan: medis, penunjang medis, asuhan keperawatan serta non medis, yang lengkap dan modern, menjadikan RSMS menjadi pusat rujukan kesehatan dari berbagai institusi pelayanan kesehatan di sekitarnya.
Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas