Sosialisasi Perpustakaan dan Bimbingan Teknis Manajemen Pengelolaan Perpustakaan Desa Dasar dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
#latepost
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan perpustakaan desa, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Perpustakaan dan Bimbingan Teknis Manajemen Pengelolaan Perpustakaan Desa Dasar dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial selama dua hari yaitu hari Rabu dan Kamis tanggal 15 dan 16 Mei 2024, dengan narasumber hari pertama para pustakawan dan staff IT Bidang Perpustakaan Dinarpusda Banyumas dan hari ke dua dari pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas, Agus Anggraito, AP.,M.Si. menyampaikan bahwa diselenggarakannya sosialisasi dan bimbingan teknis ini agar memberikan wawasan dan keterampilan yang berguna bagi pengelola perpustakaan desa dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Peserta kegiatan hari pertama adalah pengelola perpustakaan dari 10 perpustakaan desa di Kabupaten Banyumas dengan narasumber para pustakawan dan staff IT Bidang Perpustakaan Dinasrpusda Banyumas. Terdapat berbagai macam pembelajaran seputar perpustakaan di antaranya :
1. Pengantar perpustakaan
2. Perawatan Bahan Pustaka
3. Otomasi Perpustakaan
4. SIMANTAP (Sistem Informasi Manajemen Data Perpustakaan)
5. Layanan Perpustakaan
6. Pengembangan Koleksi
7. Katalogisasi
Peserta undangan hari kedua yaitu Kepala Dinsospermasdes, Ketua Pokja 2 TP PKK Kabupaten Banyumas, para Camat dan para Kepala Desa serta pengelola perpustakaan desa di Kabupaten Banyumas dengan pembelajaran sebagai berikut :
1. Sosialisasi Pentingnya Perpustakaan Desa
2. Klasifikasi dan Tajuk Subjek
3. Bimbingan Teknis Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Menurut Ibu Dyah Nugraheni, S.S, narasumber dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Profinsi Jawa Tengah menerangkan bahwa perpustakaan pada saat ini bukan hanya sebuat tempat untuk menyimpan buku, akan tetapi perpustakaan harus dirancang dan dikelola agar dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang tanpa diskriminasi atau hambatan, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, latar belakang sosial ekonomi yang rendah, atau kebutuhan khusus lainnya.
Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini para pengelola perpustakaan desa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen koleksi, layanan kepada masyarakat atau penggunaan teknologi untuk administrasi dan pelaporan.
Red. Dwi S (Pustakawan)